Acara
Pembukaan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang Dan Aman (B2SA)
PESIBAR-Kebutuhan dasar manusia paling utama karena itu
pemenuhan pangan merupakan bagian dari hak asasi individu dan sebagai
komponen dasar untuk membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas.
kaitannya dengan hal tersebut, berbagai penelitian membuktikan tidak
ada satupun jenis pangan yang lengkap gizinya. oleh karenanya diperlukan
pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) dengan komposisi
ideal yang dianjurkan seperti pada kelompok umbi-umbian, pangan hewani,
sayur dan buah serta kacang-kacangan
Selanjutnya bupati mengatakan ,Perlu kita sadari bersama
bahwa pada saat ini sumber pangan pokok kita masih bergantungan pada beras dan
terigu, sehingga pada kondisi tertentu negara kita masih mengimpor produk
tersebut dari negara lain. untuk mengurangi konsumsi beras dan terigu perlu
dilakukan upaya pengembangan sumber daya pangan lokal kita seperti jagung, ubi
kayu, ubi jalar, pisang, ganyong, talas, sukun, gadung, dll yang keberadaannya
ada di sekitar kita dengan jumlah yang melimpah. akan tetapi keberadaan
komoditas tersebut masih kurang mendapat perhatian dan kurang diberdayakan,
padahal kandungan gizi dari komoditas tersebut sama dengan pangan yang berasal
dari padi, sumbangan energi yang dihasilkan oleh kelompok pangan umbi-umbian
tersebut setara dengan energi yang dihasilkan oleh nasi. sebagai perbandingan,
kalori 100 gram nasi setara dengan 100 gram singkong / 50 gram bihun / 50 gram
jagung / 200 gram kentang / 50 gram sagu dan atau 150 gram ubi jalar dengan
demikian potensi besar pangan lokal sumber karbohidrat Non beras yang ada di
sekeliling kita tersedia hampir di seluruh wilayah kabupaten pesisir barat baik
yang terdapat di pekarangan, kebun, tegalan maupun ladang, danyang menjadi
tantangan kita saat ini adalah bagaimana kita melakukan diversifikasi makanan
olahan yang berasal dari bahan pangan non beras tetapi tetap mempertahankan
nilai gizi yang seimbang. karena untuk menuju hidup sehat, cerdas dan produktif
setiap individu haruslah mengkonsumsi aneka ragam pangan secara seimbang.
Selain pangan sumber karbohidrat, kita memiliki potensi lain
dari kekayaan alam yang begitu melimpah.
sebagai contoh kita memiliki hasil laut yang begitu banyak yang dapat
diolah sebagai sumber protein hewani. kita juga memiliki potensi ketersediaan
lahan untuk membudidayakan buah dan sayuran lokal yang secara geografis cocok
dan mendukung pertumbuhan tanaman tersebut. Acara tersebut dihadiri ketua dan anggota DPRD kabupaten pesisir barat, sekretaris
daerah /pejabat tinggi pratama /pejabat administrator /pejabat pengawas dan pelaksana
dilingkungan pemerintah
kabupaten pesisir barat,ketua tim penggerak KKP /dharma wanita
persatuan / gabungan organisasi wanita (GOW) kabupaten pesisir barat,tim
penilai lomba cipta menu beragam, bergizi, seimbang dan aman,para peserta lomba,
gsg selalaw labuhan jukung (28/9)
Bupati Pesisir Barat Dr.Drs.H.Agus Istiqlal, S.H.,M.H.mengatakan
bahwa pelaksanaan kegiatan lomba ini merupakan salah satu cara pengenalan ke
masyarakat dalam rangka mempercepat pemahaman masyarakat tentang mengkonsumsi
pangan b2sa tersebut. lomba ini merupakan salah satu wujud kepedulian kaum ibu
dalam upaya meningkatkan kreasi dan nilai tambah produk dengan memanfaatkan
bahan pangan lokal. tentunya diharapkan hasil lomba ini akan dapat
diaplikasikan secara permanen dan massal pada seluruh masyarakat di kabupaten
pesisir barat
.
Setiap keluarga harus mampu memahami arti konsumsi pangan
yang beragam, bergizi, seimbang dan aman. kondisi yang ada saat ini kita tahu
bahwa tidak ada satupun bahan pangan yang mempunyai kandungan zat gizi yang
lengkap, sehingga untuk dapat hidup sehat, aktif, cerdas dan produktif setiap
orang harus mengkonsumsi aneka ragam pangan secara seimbang, baik berasal dari
pangan sumber karbohidrat, protein (Nabati Maupun Hewani) serta vitamin dan
mineral. upaya peningkatan atas asupan pangan dan nilai gizi yang seimbang akan
berpengaruh pada pertumbuhan hidup manusia. pedoman kita dalam memenuhi
kebutuhan sehari – hari adalah dengan pangan yang beragam, bergizi, seimbang,
danaman (B2SA) yang sebelumnya adalah 4 sehat dan 5 sempurna. pedoman inilah
yang terus menerus kita sosialisasikan agar kebutuhan gizi keluarga benar-benar
terpenuhi. hal ini adalah salah satu wujud kepedulian kaum ibu dalam keluarga masing-masing
karena biasanya pemenuhan kebutuhan dan pengolahan makanan ditingkat keluarga
melekat erat pada kita kaum ibu, oleh karenanya saya mengajak kepada kita semua
agar apa yang kita buat dan kita lakukan ini dapat diaplikasikan secara
permanen dan kita tularkan pada seluruh masyarakat
Masih kata bupati ,dimensi kesadaran gizi dapat direalisasikan
berupa aspek edukasi, pendidikan, danpromosi. sebagai salah satu contoh adalah lomba
ini diadakan untuk mengangkat kembali citra makanan khas daerah yang selama
ini kalah saing dengan makanan modern (fast food), oleh karenanya
perlu dikembangkan menu B2sa yang berbasis pada kearifan lokal dimana
menu yang diciptakan dengan memodifikasi dan menggunakan makanan resep
daerah sehingga tercipta menu yang baru, unik dan menarik dan tidak kalah
dengan makanan instan atau makanan siap saji yang saat ini marak peredarannya
dan menjadi salah satu gaya hidup masyarakat ,tutupnya (Wirdayuli/Irw/Editor
Lambar.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar