Padi Gogo Potensi Hasil Tinggi - Editor Lambar | editorlambar.com

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Rabu, 04 April 2018

Padi Gogo Potensi Hasil Tinggi


LAMBAR- Perluasan areal tanam padi di lahan kering saat ini menjadi tumpuan besar pemerintah kabupaten lambar untuk meningkatkan produksi padi nasional.

Upaya Pemerintah dalam mendorong perluasan tanam padi di lahan kering perlu didukung oleh tersedianya inovasi teknologi budidaya yang unggul.

Komponen teknologi utama dalam usaha produksi padi gogo adalah varietas unggul yang adaptif terhadap berbagai permasalahan di lahan kering seperti kekeringan, kemasaman tanah dan penyakit blas. Ketersediaan varietas unggul menjadi salah satu kunci keberhasilan peningkatan produksi padi gogo nasional.
Pada tahun 2017,Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian berhasil melepas varietas unggul baru padi gogo dengan nama Inpago 12 Agritan yang mampu berproduksi hingga 10.2 Ton/Ha. Varietas ini merupakan hasil persilangan antara varietas lokal Selegreng dengan varietas Ciherang dan Kencana Bali.


Pengujian terhadap varietas Inpago 12 Agritan dilakukan di berbagai lokasi lahan kering bersama-sama dengan galur-galur dari perguruan tinggi seperti IPB dan Universitas Jenderal Soedirman melalui Konsorsium Padi Nasional yang diinisiasi oleh Badan Litbang Pertanian. Dari pengujian di beberapa lokasi lahan kering, rata-rata hasil varietas baru ini mencapai 6.7 Ton/Ha, dua kali rata-rata hasil padi gogo Nasional.

Selain potensi hasilnya yang tinggi, keunggulan lain varietas Inpago 12 Agritan antara lain agak toleran terhadap kekeringan dan keracunan aluminium yang menjadi masalah di lahan kering masam. Varietas ini juga tahan terhadap penyakit Blas atau yang sering disebut penyakit patah leher. Varietas ini memiliki tekstur nasi yang agak pulen.

Benih sumber varietas Inpago 12 Agritan telah tersedia di UPBS Balai Besar Penelitian Tanaman Padi dan siap untuk dikembangkan ke lahan-lahan kering di berbagai propinsi. Varietas baru ini diharapkan dapat menjadi pilihan bagi petani untuk meningkatkan produksi padi di lahan kering dalam rangka mendukung tercapainya swasembada beras berkelanjutan.

Kegiatan Sosialisasi Padi Gogo dan Billing System Pupuk Bersubsidi oleh BPP Kecamatan  Balik Bukit. Padi gogo yang didapat gapoktan Way Sirang Pekon Way Empulau Ulu kecamatan balik bukit, rabu, (4/4/2018) yang  bertempat di balai pekon way empulau ulu kecamatan balik bukit.

Padi gogo varietasnya adalah situbangendit. Padi gogo ini nantinya ditanam di ladang kelompok tani, tujuannya agar dapat membantu dalam menjaga kedaulatan pangan.Di Gapoktan way sirang ini yang mendapatkan benih, Poc, Herbi dan lain lain.

Penyerahan secara simbolis oleh camat balik bukit kepada 13 kelompok yang ada di pekon way empulau ulu.kepada kelompok tani masing masing 25 kg per hectare, Utk herbisida 2 btol per hectare , Ppc zat pengatur tumbuh 2 liter per hectare, Dan agen hayati 1 bungkus , Total lahan dari 13 kelompok 144 ha.
Program padi gogo ini dicanangkan dan digelontorkan oleh pemerintah pusat dimulai pertengahan bulan januari 2018.

Hadir dalam kegiatan tersebut kepala balai penyuluh pertanian M.Nasir dan Penyuluh Sokowati ,Desy puspitasari,Emi yulianti

Menurut M. Nasir, billing system pupuk bersubsidi untuk lampung Barat baru dimulai di kecamatan Balik Bukit yang ditunjuk sebagai pilot project billing system.

Untuk itu kepada kelompk tani agar memperrsiapkann data kelompok tani, rencana detail kebutuhan kelompok,rekening kelompok.

Program ini sudah dilaksanakan sejak september 2017, dan baru bulan maret ini billing system dimulai oleh kelompok kelompok tani yang ada di Kecamatan Balik Bukit.

Masih kata camat Junaidi Jamsari, mengharapkan agar program pemerintah ini dilaksankan dengan sungguh sungguh dan maksimal sehingga masyarakat petani dapat sejahtera..(Ir/EditorLambar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad