
PESIBAR- Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan bertujuan
agar dengan mengetahui dan memahami berbagai hal penyebab konflik maka dapat
diambil langkah-langkah untuk menghindari terjadinya konflik, dengan demikian
dapat tercipta suatu kondisi yang tertib dan aman.
Kegiatan Sosialiasi Penanganan Konflik Sosial masyarakat dibuka
secara resmi oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Husni Aripin, S.I.P,Konflik
sosial bersumber dari permasalahan yang berkaitan dengan politik, ekonomi,sosial, budaya, antar umat beragama, suku, dan etnis. Selain itu juga bisa
bersumber dari sangketa batas wilayah, sangketa SDA, dan lainnya.
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya konflik sosial
adalah dengan penegakan hukum yang dapat menciptakan keadilan, kepastian hukum,
dan kemanfaatan.
Selainitu diperlukan pula sinergi aparat penegak hukum dan
masyarakat dalam membangun sistem peringatan dini pencegahan konflik,dan mengeliminir
berbagai potensi konflik melalui tindakan penyelesaian perselisihan
dimasyarakat melalui konsiliasi,perundingan, ataupun mediasi.
Dalam hal pencegahan konflik sosial juga perlu peran
masyarakat, tenaga pendidik, dan pelajar.Sebab, diera keterbukaan informasi
ini, diharapkan masyarakat mampu menjaring dan mencegah menyebarnya paham,
ideologi, atau gerakan radikalisme yang bertentangan dengan Pancasila yang
dapat mengancam keutuhan NKRI, baik yang berasal dari dalam maupun pengaruh
asing.
Dalam rangka mewujudkan keamanan dan ketertiban dalam
kehidupan bermasyarakat serta upaya menjaga stabilitas nasional pada tahun
politik ini, maka pemerintah bersama-sama dengan para pemangku dari berbagai
unsur masyarakat, pemerintah daerah, polri, TNI dan kejaksaan serta instansi
terkait untuk bergandeng tangan, bahu membahu untuk selalu siap siaga dan
waspada dalam mengantisipasi segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang mungkin timbul pada tahun politik.
Acara sosialisasi penanganan konflik masyarakat tersebut
dihadiri, wakil bupati pesisir barat,ketua,wakil dan anggota DPRD,kapolres
lampung barat beserta jajaran satuan polres lampung barat,kajari lampung barat
beserta jajaran,Dandim 0422 lampung barat beserta jajaran,sekretaris daerah, pejabat
tinggi pratama dan pejabat administrator dilingkungan pemerintah kabupaten
pesisir barat,para camat se- kabupaten pesisir barat,tokoh agama, tokoh pemuda
dan tokoh masyarakat ,Kamis (11/10) yang bertempat di Gedung Bbc Pesisir Tengah
.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Husni Aripin, S.I.P.,mengatakan
bahwa salah satu upaya yang dilaksanakan pemerintah daerah adalah dengan
melaksanakan sosialisasi penanganan konflik sosial dengan tujuan agar
masyarakat bersama pemerintah dan segenap elemen masyarakat berkoordinasi
secara harmonis menjaga stabilitas ketahanan dan keamanan di kabupaten pesisir
barat,penanganan potensi konflik.
Dalam pelaksanaan pemilihan presiden dan
wakil presiden serta pemilihan DPR,DPD,DPRD provinsi dan DPRD Kabupaten pada
awal tahun 2019 mendatang merupakan salah satu prioritas yang harus ditangani
dalam hal mengantisipasi dampak-dampak negative yang mungkin timbul terhadap
stabilitas politik serta mencegah adanya konflil sosial dimasyarakat.
Masih kata Asisten III menambahkan,seperti diketahui bersama
bahwa pada tahun 2018-2019 kita berada dalam tahun politik,diawali dengan
pemilihan kepala daerah untuk memilih gubernur dan wakil gubernur.
Pemilihan peratin serentak pada tahun 2018 dan pemilihan
presiden dan wakil presiden serta pemilihan DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten
pada awal tahun 2019.
Menyikapi hal tersebut peran tim penanganan konflik
sosial di daerah perlu ditingkatkan, dengan
melaksanakan deteksi dan pencegahan dini
dalam rangka mengantisipasi berbagai bentuk ancaman,tantangan, hambatan
dan gangguan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. (Editorlambar.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar