
LAMBAR- Kekompakan Warga masyarakat waimengaku kecamatan
Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar)khususnya lingkungan Sukamulya hingga
tembus lingkungan Pring Tebak kelurahan Way mengaku kecamatan Balik Bukit Minggu
(14/10/2018) bergotoroyong/ Kerja Bhakti membersihkan kiri kanan jalan dan siring yang
tersumbat kotoran-kotoran .
Gotong royong merupakan budaya masyarakat yang akan memberikan
banyak sekali keuntungan, Semakin banyak orang yang terlibat dalam usaha
membangun atau membersihkan suatu lingkungan, maka akan semakin ringan
pekerjaan dari masing-masing individu yang terlibat di dalamnya.

Selain meringankan pekerjaan yang harus ditanggung oleh
masing-masing individu, gotong royong juga membuat sebuah pekerjaan menjadi lebih
cepat untuk diselesaikan.Artinya, gotong royong dapat membuat pekerjaan menjadi
lebih efektif dan efisien.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya warga masyarakat
lingkungan setempat Edwin xones mengatakan, gotong royong memiliki nilai-nilai
yang menjadikan gotong royong menjadi budaya yang sangat baik untuk dipelihara.

Gotong royong dapat menumbuhkan sikap sukarela,
tolong-menolong, kebersamaan, dan kekeluargaan antar sesama anggota masyarakat.
Masyarakat yang mau melakukan gotong royong akan lebih peduli pada orang-orang
yang ada di sekitarnya.
Mereka rela untuk saling berbagi dan tolong menolong.masyarakat
juga dapat lebih “Guyup” karena gotong royong menjaga kebersamaan dan
kekeluargaan antar sesama anggota yang ada di masyarakat.

Lingkungan yang harmonis akan menyehatkan masyarakatnya.
Ketika ada satu anggota masyarakat yang kesulitan,maka anggota masyarakat lain
akan sigap memberikan pertolongan.
Hubungan sosial yang baik dan harmonis
seperti ini dapat dibangun jika masyarakat mau malakukan kegiatan gotong
royong. Gotong royong dapat menumbuhkan hubungan sosial yang baik pada
masyarakat.Sebagai akibatnya, hubungan antaranggota masyarakat pun akan
semakin harmonis,Ucapnya.

Masih kata Edwin,dalam skala yang lebih besar, gotong royong
dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan.masyarakat yang sudah solid di
tingkat RT atau RW akan mampu menjalin persatuan yang lebih besar lagi.
Dalam
skala nasional. Gotong royong mampu menyadarkan masyarakat jika kita semua
berada di tanah air yang sama, sehingga sikap persatuan dan kesatuan yang ada
juga harus diwujudkan dari Sabang sampai Merauke, yakni pada seluruh
kecamatan khususnya kabupaten lambar.

Gotong royong mencerminkan kebersamaan yang tumbuh dalam
lingkungan masyarakat. Dengan gotong royong, masyarakat mau bekerja secara
bersama-sama untuk membantu orang lain atau untuk membangun fasilitas yang bisa
dimanfaatkan bersama.
Kebersamaan yang terjalin dalam gotong royong sekaligus
melahirkan persatuan antar anggota masyarakat. Dengan persatuan yang ada,
masyakarat menjadi lebih kuat dan mampu menghadapi permasalahan yang muncul.

Mengajari
setiap orang untuk rela berkorban. Pengorbanan tersebut dapat berbentuk apapun,
mulai dari berkorban waktu, tenaga, pemikiran, hingga uang. Semua pengorbanan
tersebut dilakukan demi kepentingan bersama.masyarakat rela mengesampingkan
kebutuhan pribadinya untuk memenuhi kebutuhan bersama.
membuat masyarakat saling bahu-membahu untuk menolong satu
sama lain. Sekecil apapun kontribusi seseorang dalam gotong royong, selalu
dapat memberikan pertolongan dan manfaat untuk orang lain.

Artinya Persatuan adalah landasan semangat yang sejak dulu
digunakan oleh para pejuang untuk membangun bangsa. Budaya gotong royong
merupakan salah satu perwujudan nyata dari semangat persatuan Warga dan masyarakat.
Dengan demikian budaya gotong royong dalam berbagai bentuk.
Mulai dari kerja bakti yang seringkali dilakukan warga masyarakat setiap satu
minggu sekali hingga budaya gotong royong antar umat beragama.Budaya gotong
royong adalah identitas nasional. Karenanya, budaya gotong royong seharusnya
terus dijaga supaya terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Gotong berarti pikul atau angkat, sedangkan royong berarti
bersama-sama. Sehingga jika diartikan secara harafiah,gotong royong berarti
mengangkat secara bersama-sama atau mengerjakan sesuatu secara bersama-sama,dapat
dipahami pula sebagai bentuk partisipasi aktif setiap individu untuk ikut
terlibat dalam memberi nilai positif.
Dari setiap obyek, permasalahan, atau
kebutuhan orang-orang di sekelilingnya. Partisipasi aktif tersebut bisa berupa
bantuan yang berwujud materi, keuangan, tenaga fisik, mental spiritual,
ketrampilan, sumbangan pikiran atau nasihat yang konstruktif, sampai hanya
berdoa kepada Tuhan.

Dalam perspektif sosiologi budaya, nilai gotong royong
adalah semangat yang diwujudkan dalam bentuk perilaku atau tindakan individu
yang dilakukan tanpa mengharap balasan untuk melakukan sesuatu secara
bersama-sama demi kepentingan bersama atau individu tertentu,menjadikan kehidupan manusia Indonesia lebih berdaya dan sejahtera.
Dengan
gotong royong, berbagai permasalahan kehidupan bersama bisa terpecahkan secara
mudah dan murah, demikian halnya dengan kegiatan pembangunan masyarakat.

Hadir dalam kerjabhakti /gotoroyong tersebut yakitu,Lurah way
mengaku Juarsyah, Seklur way mengak Mezi,Babinsa way Mengaku Serma Suherno,Babin
kamtibnas way mengaku Bigadir Juliansyah, Kepala lingkungan Suka mulya
Imanudin,Kepala lingkungan pring tebak Sarpin,Warga lingkungan Pring tebak dan
Lingkungan sukamulya.
Giat yang dilaksanakan gotoroyong,karja Bhakti tersebut,Membersihkan
Kirikanan jalan dengan memotong rumput yang telah tinggi hingga ke jalan
menembus ke lingkungan pring tebak dan linggkungan Suka mulya,membersihkan
siring yang sudah tidak berpungsi dan sudah tertutup tanah, yang sering
menyebapkan Bajir setiap hujan dengan air tergenang setinggi +-20 Cm. (Editorlambar.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar