Camat Balik
Bukit Drs.Junaidi, M.M kunjungi posyandu
LAMBAR- Motivasi berasal dari kata motif yakni suatu
kebutuhan atau keinginan yang menggerakkan seseorang untuk berbuat ,Motivasi
timbul dari kebutuhan yang membuat seseorang ingin terpenuhi kebutuhan tersebut
dan tergerak untuk berbuat. Kader perlu memotivasi ibu yang mempunyai
bayi/balita dan ibu hamil untuk datang ke Posyandu, dengan cara memunculkan
kebutuhan ibu akan perlunya datang ke Posyandu. Cara memotivasi ibu agar datang
ke Posyandu dapat dilakukan langkah-langkah sebagai mengenal budaya masyarakat
setempat,apakah masyarakat setempat telah rajin datang ke Posyandu atau belum,
kalau sudah bagaimana cara melakukannya, selanjutnya juga perlu memahami di
dalam masyarakat tersebut ada tidak tokoh-tokoh formal maupun Non-formal yang
apabila kita masuk ke dalam masyarakat tersebut menjadikan mereka tersinggung,
kalau ada hal yang demikian maka motivator harus mendekati tokoh-tokoh
tersebut.kata camat.
Masih kata camat Balikbukit kabupaten lampung barat (Lambar)
Mengatakan, perlu menggerakkan masyarakat Kader,perlu terus-menerus
menggerakkan dan memotivasi ibu-ibu atau masyarakat agar mau memanfaatkan
pelayanan di Posyandu. Selain itu, kader juga diharapkan dapat menggerakkan
tokoh masyarakat untuk menggerakkan masyarakat agar datang ke Posyandu.
Menggerakkan masyarakat merupakan tantangan bagi kader disebabkan Masyarakat hanya mau melakukan sesuatu yang sudah pasti atau langsung dirasakan manfaat atau keuntungannya, sedangkan Posyandu memiliki kegiatan yang manfaat atau keuntungannya seringkali tidak secara langsung. Misalnya imunisasi dan penggunaan garam beryodium, merupakan tindakan pencegahan yang manfaat atau hasilnya tidak bisa langsung terlihat.masyarakat merasa sudah terbiasa dengan hal-hal yang secara turun-temurun telah dilakukannya,
Camat menambahkan,sedangkan Posyandu memperkenalkan banyak hal baru yang seringkali berbeda dengan kebiasaan masyarakat.misalnya cara memberikan makanan pertama pada bayi,masyarakat lebih percaya pada contoh yang nyata daripada anjuran-anjuran saja, Posyandu memperkenalkan cara hidup sehat yang seringkali sulit menjelaskannya dengan contoh misalnya apa hubungan lingkungan kotor dengan berbagai penyakit yang terjadi.masyarakat hanya bersedia melakukan sesuatu apabila hal itu merupakan masalah yang sedang dialaminya dan tidak bisa dipecahkan sendiri, sedangkan Posyandu bukan lembaga pelayanan kesehatan yang memiliki keahlian medis seperti Puskesmas sehingga kemampuan kader terbatas misalnya kader tidak dilatih untuk menolong orang sakit yang minta pertolongan.Guna memberikan motivasi bagi ibu- ibu yang memiliki anak balita agar aktif mengikuti kegiatan posyandu kata camat balik bukit Drs.Junaidi, M.M didampingi Kepala UPT Puskesmas Liwa Supriyono S.Kep.Kamis (11/1).
Menggerakkan masyarakat merupakan tantangan bagi kader disebabkan Masyarakat hanya mau melakukan sesuatu yang sudah pasti atau langsung dirasakan manfaat atau keuntungannya, sedangkan Posyandu memiliki kegiatan yang manfaat atau keuntungannya seringkali tidak secara langsung. Misalnya imunisasi dan penggunaan garam beryodium, merupakan tindakan pencegahan yang manfaat atau hasilnya tidak bisa langsung terlihat.masyarakat merasa sudah terbiasa dengan hal-hal yang secara turun-temurun telah dilakukannya,
Camat menambahkan,sedangkan Posyandu memperkenalkan banyak hal baru yang seringkali berbeda dengan kebiasaan masyarakat.misalnya cara memberikan makanan pertama pada bayi,masyarakat lebih percaya pada contoh yang nyata daripada anjuran-anjuran saja, Posyandu memperkenalkan cara hidup sehat yang seringkali sulit menjelaskannya dengan contoh misalnya apa hubungan lingkungan kotor dengan berbagai penyakit yang terjadi.masyarakat hanya bersedia melakukan sesuatu apabila hal itu merupakan masalah yang sedang dialaminya dan tidak bisa dipecahkan sendiri, sedangkan Posyandu bukan lembaga pelayanan kesehatan yang memiliki keahlian medis seperti Puskesmas sehingga kemampuan kader terbatas misalnya kader tidak dilatih untuk menolong orang sakit yang minta pertolongan.Guna memberikan motivasi bagi ibu- ibu yang memiliki anak balita agar aktif mengikuti kegiatan posyandu kata camat balik bukit Drs.Junaidi, M.M didampingi Kepala UPT Puskesmas Liwa Supriyono S.Kep.Kamis (11/1).
Peratin Sebarus Melki Dafirzata dan beserta bidan desa serta
kader posyandu Seruni melakukan kunjungan ke posyandu seruni pekon sebarus ,dalam
kegiatan itu camat ikut menyaksikan kegaiatan pencatatan, penimbangan serta
pemberian imunisasi balita. Hal ini dilakukan karena ada kecenderungan ibu dan
balita tidak secara rutin mengantar anaknya ke posyandu, apalagi kalau usia
anak sudah diatas 2 tahun, padahal sebaiknya anak sampai dengan umur 5 tahun
tetap memeriksakan perkembangannya ke posyandu.
Disamping itu ungkap camat agar ada peran ayah atau bapak
untuk memperhatikan tumbuh kembang balita dengan mengingatkan isteri agar aktif
ke posyandu, bahkan diharapkan menjadi 'ayah peduli' dengan ikut serta membawa
anaknya ke posyandu.
Perhatian terhadap tumbuh kembang anak pada usia balita
sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kecerdasan anak dimasa depan. Anak
adalah investasi keluarga sehingga harus dipersiapkan dengan memperhatikan
kesehatan dan perkembangan kecerdasan anak. Di posyandu tidak saja ibu balita
mendapatkan imunisasi semata tapi juga mendapatkan pengetahuan lainnya seperti
bagaimana mengatur jarak kelahiran, kesehatan reproduksi, serta pengetahuan
lainnya yang diberikan oleh petugas penyuluh atau kader kesehatan tegasnya.
Masih kata camat, Kepada petugas dan kader camat
mengingatkan agar dapat melakukan inovasi, membuat kegiatan bersama ibu balita
yang ada diwilayah kerja posyandu sehingga ibu - ibu yang memiliki anak balita
aktif dalam setiap kegiatan posyandu,Posyandu seruni pekon sebarus ini
dilaksanakan setiap hari kamis minggu kedua setiap bulan Dan kepada ibu
hamil camat meminta agar rutin memeriksakan kehamilannya ke posyandu, jangan
sampai nanti ada masalah terhadap kelahiran bayi tegasnya.(EditorlambarCom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar