Pengamat
Desain Trotoar Anies Baswedan Korbankan Lingkungan.
JAKARTA-Pengubahan
desain trotoar Jalan Sudirman-Thamrin oleh Pemprov DKI Jakarta terus menuai
kritik. Pengamat tata kota Nirwono Yoga mengatakan, terdapat tujuh catatan yang
harus diperhatikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam penataan kawasan
tersebut.
Pertama,
Nirwono menilai penebangan 541 pohon sepanjang Sudirman-Thamrin menunjukkan DKI
mengorbankan unsur lingkungan. " Tidak menerapkan konsep pembangunan ramah
lingkungan, bahkan mengorbankan unsur lingkungan yang berakibat pada penurunan
kualitas udara Sudirman-Thamrin," kata Nirwono, Sabtu (10/3/2018).
Nirwono
menilai, seharusnya Pemprov menambah banyak pohon, bukannya menebang atau
memindahkan pohon-pohon dari jalan. " Harusnya desain trotoar mengikuti
dan mempertahankan pohon, bahkan menambah lebih banyak lagi pohon besar sebagai
peneduh jalan dan penyerap polutan kendaraan," katanya.
Kedua,
Nirwono menyatakan, penyatuan jalur motor dengan bus reguler tidak akan efektif
karena akan terhambat pemberhentian bus regular " Akan berdampak
kelancaran arus kendaraan motor, akan terjadi pengendara motor masuk ke kanan
ke jalur kendaraan pribadi atau nekat menerobos trotoar. Seharusnya pemda
membatasi kendaraan motor terutama di Sudirman-Thamrin jika ingin mendorong
nyaman berjalan kaki dan beralih ke transportasi massal," terangnya.
Kritik
ketiga, Nirwono menyatakan, pelebaran trotoar dengan pembukaan atau
pembongkaran pagar gedung-gedung membutuhkan waktu sangat lama. " Pembukaan
pagar gedung juga tidak mudah karena tidak ada jaminan keamanan terhadap gedung
terutama jika ada demonstrasi," ujarnya.
Keempat,
desain trotoar dan JPO belum ramah dengan penyandang disabilitas. Menurutnya, trotoar
harus terhubung dengan JPU dan halte Transjakarta dan MRT, di mana sampai
sekarang belum ada contoh JPO dan halte yang ramah disabilitas dan lansia.
Nirwono
meminta agar penerapan UU 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan
harus diterapkan sebagai catatan kelima. Badan trotoar harus terbagi dengan
jelas jalur untuk pejalan kaki plus jalur khusus disabilitas serta jalur sepeda
sesuai amanah UU 22/2009.Selain itu, catatan keenam dari Nirwono adalah rencana
Pemprov menyediakan fasilitas kios untuk berjualan di trotoar Sudirman-Thamrin."
Penambahan fasilitas kios patut dipertanyakan, kios ini untuk jualan koran Apa
masih ada kios koran bertahan Atau ini kios jual beli makanan dan minuman.Bukankah
ini bentuk resmi dari PKL Apakah ini tidak melanggar UU 22/2009 dan Perda
No 8/2007 tentang ketertiban umum,kritiknya." Fokuskan saja trotoar hanya
untuk berjalan kaki dengan aman dan nyaman," tambah Nirwono.
Sedangkan
catatan terakhir atau ketujuh Nirwono terkait penataan trotoar adalah belum
adanya keterpaduan trotoar dan saluran air yang akan mengakibatkan rawan
dibongkar pasang." Selama ini tidak pernah terintegrasi dengan baik
sehingga terjadi bongkar pasang trotoar," ia memungkasI. Pemprov DKI
Jakarta merombak desain penataan trotoar Jalan Sudirman-MH Thamrin yang telah
dirancang oleh Gubernur-Wagub DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama
atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan mengatakan, desain trotoar di kawasan Ring 1 itu perlu
diubah lantaran tidak ada jalur untuk sepeda motor. Anies mengibaratkan desain
trotoar dari Ahok itu hanya indah di mata tapi tidak indah di hati.Begitu
rancangannya jadi, di situ tidak ada (jalur) kendaraan bermotor. (Desain jalan)
nampaknya indah di mata, tapi tidak indah di hati," ujar Anies di Gedung
RJA DPR RI, Jakarta Selatan, Jumat (9/3/2018).
Diketahui,
tak lama setelah resmi menduduki kursi DKI 1, Anies menghapus kebijakan
pelarangan sepeda motor di Thamrin yang diterapkan waktu era Ahok. Oleh
karena itu, Anies menilai diperlukan perubahan pada desain trotoar juga." Awal
saya tugas saya melihat itu. Saya katakan bongkar ganti rancangan ini, motor
harus masuk Sudirman-Thamrin," kata dia.
Padahal,
kata Anies, sebanyak 480 ribu motor yang mencari nafkah dengan mengantar makanan
setiap harinya di kawasan tersebut.Kenapa motor harus masuk Sudirman-Thamrin
sering tidak disadari, beruntung kita sekarang punya ojol (ojek online)
sehingga kita punya datanya. Kita panggil manajemen ojol minta data pergerakan
ojek. Dan datanya per hari pengantaran ke Sudirman-Thamrin itu 480 ribu
pengantaran. Makan siang, snack kue, siapa itu Rakyat kecil di seluruh Jakarta,tambah
Anies.
Mantan
Mendikbud itu mengingatkan, penghapusan larangan melintas sepeda motor dan
jalur khusus motor di Thamrin diperlukan sebagai bentuk keberpihakan
pemerintah.Mindset-nya adalah bahwa setiap policy harus membuat
kesetaraan kesempatan kepada warga Jakarta,Anies menandaskan.Trotoar
Sudirman-Thamrin akan dilebarkan hingga 10 meter. Proyek ini didanai dari sisa
kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) Simpang Susun
Semanggi.(Tim/EditorLambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar