Di Balik Nikmatnya Merokok Sambil Minum Kopi - Editor Lambar | editorlambar.com

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Kamis, 01 November 2018

Di Balik Nikmatnya Merokok Sambil Minum Kopi



LAMBAR-T ak ada yang lebih nikmat dari merokok sembari menyeduh kopi. Mayoritas perokok tentu sepakat dengan pernyataan ini, namun penasaran dengan alasan ilmiah di balik kebiasaan itu,ini setelah mengamati kebiasaan merokok dan minum kopi.

Nyatanya, mereka yang memiliki varian ini dilaporkan mengonsumsi lebih banyak kopi. Akan tetapi ini hanya terjadi jika mereka merokok. Lantas mengapa bisa demikian,Awalnya peneliti menduga jika keterkaitan antara merokok dan ngopi ini hanya muncul karena kebiasaan untuk mengonsumsinya secara bersamaan.


Namun peneliti kemudian sampai pada dugaan bahwa varian gen tersebut berpengaruh terhadap metabolisme kafein dalam tubuh.Bisa jadi itu karena perokok dapat mencerna kafein lebih cepat lalu mengonsumsi lebih banyak kafein untuk mendapatkan efek 'nendang' yang sama seperti yang dirasakan bukan perokok ketika minum kopi.

Dengan demikian,Badan Penelitian Dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Lampung Barat menginisiasi terbentuknya Pojok Baca. Pojok Baca tersebut diberi nama “Ababil Ngotaro” (Ayo Baca, Sambil Ngopi Tanpa Rokok), kata Sekretaris Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Lampung Barat Drs. Sandarsyah mendampingi Kepala Disperpusip Kabupaten Lampung Barat Drs. Saripan Halim, MM.


Lebih lanjut menurut Sandarsyah, Pojok Baca “Ababil Ngataro” dilounching oleh Kepala Badan Penelitian Pengembangan Kabupaten Lampung Barat Drs, Tono Suparman (1/11-2018). Dihadiri oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan Kabupaten Lampung Barat (Drs. Sandarsyah), Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi (Ronggur L. Tobing), Kabag Humas Setdakab (Burlianto, SH), Dinas Kesehatan (Ira Permata Sari, S.KM), dan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Chusain Prayitno, S,IP).

Ababil Ngotaro ini dibentuk untuk mendukung tiga program yang saat ini sedang dilakukan oleh Kabupaten Lampung Barat, yaitu Kabupaten Lampung Barat sebagai Kabupaten Literasi, Kopi sebagai produk unggulan Kabupaten Lampung Barat, dan Membudayakan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kabupaten setempat.

Hal ini juga sekaligus mendukung terlaksananya regulasi yang sudah diterbitkan yaitu Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Lampung Barat No. 1 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Gerakan Literasi Daerah.

Seperti kita ketahui Lampung Barat sebagai Kabupaten Literasi telah dilaunching oleh Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus pada 2 Mei 2018 di GOR Aji Saka Kompleks Kawasan Sekuting Terpadu.

Selanjutnya pada 27 September 2018 telah dicanangkan model Pekon Literasi di pekon Padang Tambak, Kecamatan Way Tenong. Bersamaan dengan itu juga telah dikukuhkan Tim Gerakan Literasi Daerah (GLD) Kabupaten Lampung Barat.

Kalau merujuk istilah Literasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis, sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya dan berkreasi dalam bentuk tulis-menulis sehingga dapat menambah koleksi bahan bacaan serta bermanfaat bagi orang lain.

Gerakan Literasi Daerah adalah sebuah gerakan untuk menyinergikan semua potensi serta memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkan, mengembangkan, dan membudayakan literasi di kabupaten Lampung Barat.

Tim GLD yang pengurusnya berjumlah tiga puluh delapan orang  dipimpin oleh Bunda Literasi yaitu Partinia Parosil Mabsus bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya literasi pada ekosistem pendidikan mulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Untuk melaksanakan GLD ini diperlukan tiga prinsip yaitu Berkesinambungan, Terintegrasi, dan Melibatkan semua pemangku kepentingan, pungkas Sandarsyah. (Editorlambar.Com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad