Peringati Hari Ibu, Bela Negara, Begini Pesan Asisten III Bidang Administrasi Umum - Editor Lambar | editorlambar.com

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Rabu, 19 Desember 2018

Peringati Hari Ibu, Bela Negara, Begini Pesan Asisten III Bidang Administrasi Umum


Pengebaran Bendera Mirah Putih Peringati Hari Ibu, Bela Negara Kab Pesisir Barat
PESIBAR- Dengan semangat kebersamaan, persatuan dan kerja keras, kita semua mampu membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan mandiri,dalam sambutan  peringatan hari bela Negara, tahun 2018 dan peringatan hari ibu ke-90 kabupaten pesisir barat tahun 2018 yang bertempat di Lapangan Labuhan Jukung,Pada hari Rabu(19/12/2018) di hadiri selurah ASN,TNI.Polri.

Asisten Lll Bid. Administrasi Umum Husni Aripin,S.IP  Membacakan Sambutan 
Bupati kabupaten Pesisir barat Dr.Drs.H.Agus Istiqlal, S.H.,M.H .,yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum Husni .,menambahkan dalam pidatonya dihadapan ASN se-kabupaten pisisir Barat,mengatakan dengan penetapan peristiwa bersejarah ini sebagai hari bela negara merupakan penegasan bahwa bela negara sejak dulu telah memiliki konteks yang sangat luas. bela negara tidak dapat hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata, namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi. segenap aparatur negara, baik sipil maupun militer,yang tengah berjuang melakukan tugasnya di pelosok tanah air sesungguhnya sedang melakukan bela negara. merekalah yang telah membuat republik ini bisa tetap eksis untuk hadir melayani rakyatnya.

Peringati Hari Ibu, Bela Negara,
Hal ini sekali lagi Dia,menegaskan bahwa bela Negara adalah kerjasama segenap Elemen bangsa dan negara. bukan hanya pemerintah, apalagi sekedar Nomenklatur program instansi atau satuan kerja tertentu saja. bela negara terutama adalah wadah peran dan kontribusi segenap komponen masyarakat. dunia usaha, dunia pendidikan, media, hingga tokoh pemuda, tokoh agama, semua bisa dan wajib ikut serta sesuai dengan bidang profesi masing-masing.

Masih kata Asisten III menambahkan,untuk mewadahi apa yang barusan disampaikan, september lalu telah diterbitkan inpres no, 7 tahun 2018 tentang rencana aksi nasional bela negara tahun 2018-2019. inpres ini menggenapi perwujudan amanat bela negara dalam UUD'45 dan perundangan pertahanan Negara. inpres ini mewujudkan bela negara sebagai hak azazi manusia bangsa indonesia sesuai pasal 68 uu no. 39 tahun 1999 yang mengamanatkan agar segenap bangsa indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya tetap dapat memberikan sumbangsihnya dalam bela negara.

Di dalamnya tercermin keluasan konteks bela negara yang semakin relevan dengan ragam tantangan dan kecepatan perubahan dunia di segala bidang. sebagai sebuah contoh, di tengah banyaknya tantangan yang melintas batas ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan nasional, bangsa lain telah semakin jauh memasuki era robotik.
Alhamdulillah, tahun ini negara kita sudah memulai langkah dengan merampungkan roadmap industri 4.0.Dia tegaskan bahwa roadmap ini bukan untuk gagah-gagahan. roadmap ini pun dapat dianggap sebagai manifestasi bela negara. roadmap ini mengakselerasi kesiapan rakyat menghadapi era robotik. era dimana ratusan ribu jenis pekerjaan manual akan digantikan oleh teknologi-teknologi disruptif.

Dalam contoh di atas,kita juga telah membuktikan bahwa bela negara tetap harus menjadi kerjasama dan kerja bersama segenap elemen bangsa dan negara. laporan bertajuk "Southeast Asian Tech Report" mencantumkan 4(Empat) start-up di indonesia sebagai unicorn, yaitu startup yang memiliki valuasi di atas 1 miliar dolar amerika. keberadaan para unicorn ini jelas bukan karena coder-nya semata, tapi karena partisipasi penyedia dan pengamanan jaringan, berikut jutaan pengunjungnya, pelanggannya, dan tentu saja pedagangnya. mereka semua yang memahami sepenuhnya peri kehidupan ekonomi masyarakat kita. mereka bergotong-royong mengisi karya start-up tersebut dengan kerja nyata dan aneka kreasi yang semakin menggulirkan dampak pengganda perekonomian nasional.

Oleh karena itu,wujud bela negara di tengah teknologi disruptif bukanlah larut dalam disruption dan tenggelam dalam teknologi disruptif. justru bangsa kita harus sekuat tenaga mempertahankan makna pembangunan berkelanjutan baik dalam konteks sosial maupun alamiah,dalam konteks sosial, kemampuan generasi milenial mengantisipasi kecepatan perubahan dunia tidak boleh terlepas dari pondasi budaya, kearifan lokal, dan nilai-nilai luhur bangsa, dalam konteks alamiah, penghargaan bangsa kita terhadap kelestarian lingkungan adalah wujud bela negara yang sangat penting.

Selanjutnya Husni Aripin, menambahkan,kesadaran bela negara, adalah nilai-nilai luhur Bangsa, kearifan lokal, dan keaslian lingkungan hidup kita jelas tidak mungkin diserahkan kepada kecerdasan buatan yang sangat tergantung ketersediaan alat, koneksi jaringan, dan listrik. semuanya harus ditanamkan dalam jiwa dan raga segenap bangsa indonesia sejak dini; antara lain melalui kewajiban mengikuti pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, serta aksi nasional bela negara di berbagai bidang. diperlukan cara-cara yang inovatif serta adaptif dengan perkembangan zaman agar anak-anak muda kita mendapatkan ruang untuk mengekspresikan kecintaannya pada tanah air. merekalah yang akan menahkodai kapal besar republik indonesia di masa depan.

Dengan demikian,pada momentum hari bela negara ini mari kita insyafi kembali kemerdekaan bangsa dan negara yang telah dianugerahkan oleh tuhan yme sebagai modal dasar kerja bangsa di segala bidang. mari kita syukuri bersama keberadaan ratusan suku bangsa, bahasa, adat istiadat, beragam agama, dan kepercayaan di dalam wadah negara kesatuan republik indonesia yang membentang lebih dari seperdelapan khatulistiwa. tidak ada negeri yang seperti nkri kita ini. untuk itu saya mengajak semua elemen bangsa untuk mewujudkan rasa syukur atas anugerah kemerdekaan dan persatuan kesatuan kita dengan aksi nasional bela negara di berbagai bidang.

Terakhir kata dia,tugas bela negara tentulah bukan tugas yang ringan seiring dengan makin kompleksnya tantangan yang dihadapi.namun saya yakin melalui sinergi antar segenap elemen bangsa indonesia, yang sipil, yang militer, yang menjalankan usaha, yang belajar dan mengajar, yang mewartakan berita, hingga yang menjadi teladan masyarakat, kita semua mampu membawa indonesia menjadi negara yang berdaulat,Mandiri, Adil, dan Makmur, serta berkepribadian dalam kebudayaan.(Ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad