Acara Rapat Koordinasi Penanggulangan Fakir Miskin Pedesaan
Sekaligus Lounching Kegiatan Verivikasi Dan Validasi Data Terpadu Kabupaten
Pesisir Barat Tahun 2017
PESIBAR- Rapat koordinasi seperti ini sangat penting untuk
dilakukan agar secara bersama-sama kita dapat membicarakan pelaksanaan berbagai
program pembangunan secara khusus masalah penanggulangan kemiskinan di
kabupaten pesisir barat ini. sebagaimana kita ketahui bersama penanggulangan
kemiskinan menjadi prioritas dalam rencana pembangunan menengah daerah (RPJMD) kabupaten
pesisir barat, tingkat kemiskinan ditargetkan turun 10% Per Tahun, hal ini merupakan target kita bersama. untuk itu meminta
kepada dukungan untuk dapat bekerjasama serta bahu membahu diantara kita semua,
agar target tersebut dapat tercapai.
Kegiatan ini dilaksanakandi Gedung Wanita (11/10),Hadir
dalam acara itu,ketua dan anggota DPRD kabupaten pesisir barat,wakil bupati
pesisir barat,sekretaris daerah /pejabat tinggi pratama / pejabat administrator
/pejabat pengawas dan pelaksana dilingkungan pemerintah kabupaten pesisir
barat,para camat /lurah /peratin se-kabupaten pesisir barat.
Bupati Pesisir Barat Dr.Drs.H.Agus Istiqlal, S.H.,M.H.mengatakan,
beberapa program seperti diamanatkan oleh peraturan presiden nomor 15 tahun
2010 tentang percepatan penanggulangan kemiskinan. dalam hubungan ini telah
diprogramkan secara menyeluruh oleh masing-masing SKPD dilingkup pemerintah
kabupaten pesisir barat, secara garis besar tercakup dalam 4 (EMPAT) bidang
prioritas,yakni bidang pendidikan,bidang kesehatan,bidang insfrastruktur dan
bidang pengembangan ekonom kerakyatan,yang terbagi dalam 3 kelompok,pertama Program
penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan dan perlindungan social,Program
penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat,Program
penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro,ucapnya.
Masih kata bupati,melalui rapat koordinasi ini diharapkan
dapat meningkatkan fokus terhadap program-program tersebut yang ditujukan
kepada masyarakat miskin agar lebih efektiv dan effisien, dengan demikian
kelompok masyarakat yang tidak terjangkau dan mampu mengakses kegiatan
produktif yang bersifat formal, dan kelompok masyarakat yang masih berada di
bawah kemiskinan dapat lebih terperhatikan dan terbantu, sehingga kegiatan
pembangunan dapat juga mereka rasakan manfaatnya.
Merujuk kepada angka kemiskinan di lampung khususnya di
kabupaten pesisir barat,angka kemiskinan yang dikeluarkan oleh kementerian
sosial republik indonesia melalui sistem informasi dan komunikasi data (Siskadasatu
Kemsos Ri) pada pemutakhiran basis data terpadu (PBDT) tahun 2017 tercatat
sebanyak 21.074 rumah tangga, 22.300 keluarga dan 92.563 individu yang terdiri
dari 11 kecamatan yaitu, lemong, pesisir utara, pulau pisang, karya penggawa,
way krui, pesisir tengah, krui selatan, pesisir selatan, ngambur, ngaras,
bangkunat yang ada di kabupaten pesisir barat. data ini, bagi daerah kabupaten
/ kota dimungkinkan lagi untuk dilakukan update setiap semester/ 1 kali 6 bulan
setiap tahunnya sehingga di harapkan data yang kita sajikan akan selalu
terupdate dan lebih akurat. agar upaya pengentasan kemiskinan berjalan secara
sinergis dan berkelanjutan harus dilakukan melalui dua sisi secara terpadu
yaitu dari sisi penghidupan masyarakat miskin maupun sisi produksinya.
Dari sisi penghidupan,terutama bagi masyarakat yang miskin
kronis atau sulit keluar dari kemiskinan, diperlukan upaya –upaya yang secara
langsung membantu mereka untuk hidup layak, baik dari sisi Pendapatan maupun
akses terhadap berbagai pelayanan dasar, intervensi untuk pengembangan kualitas
sumber daya manusia keluarga miskin juga
sangat diperlukan agar dapat memutus rantai kemiskinan yang biasanya diturunkan
secara antar generasi pada keluarga miskin tersebut.sedangkan dari sisi
produksi, diupayakan agar kelompok pendapatan rendah dapat berpartisipasi dalam
kegiatan produktif. untuk itu, berbagai program peningkatan keterampilan, dan
penyediaan seperti modal, infrastruktur dasar,dan fasilitas untuk mendukung
perkembangan usaha mereka yang masih berskala mikro, dengan demikian mereka
secara lambat laun akan dapat meningkatkan skala usahanya dan bermitra dengan
pelaku usaha lainnya, sehingga mampu keluar dari garis kemiskinan.
Untuk itu,kata Bupati penyediaan program dan layanan
pembangunan diupayakan adanya sinergi antara perencanaan dan penganggaran agar
berpihak pada masyarakat miskin, atau penanggulangan kemiskinan. oleh sebab itu
program penanggulangan kemiskinan sangat penting untuk benar-benar diterima dan
dinikmati oleh masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. ketepatan targeting dimasing-masing program
atau keselarasan targeting antar berbagai
program sangat penting untuk diarahkan kepada sasaran yang miskin dan wilayah
miskin.
Bagi masing-masing SKPD teknis yang berkaitan dengan
pengembangan ekonomi kerakyatan agar di tahun anggaran 2018,dapat di anggarkan
dan di realisasikan sehingga target pengentasan kemiskinan pada tahun 2018
sebagaimana target yang tertuang dalam rpjmd sebesar 10% per tahun dapat
tercapai dalam artian dari tahun ke tahun jumlah orang miskin terus menurun.
Pada tahun 2017 kementerian sosial meluncurkan kegiatan
pemutahiran data fakir miskin melalui basic data terpadu (bdt) sistem informasi
kesejahteraan sosial (SIKS). kegaiatan verifikasi dan validasi bertujuan untuk
pemutahiran data kesejahtraan sosial yang dilaksanakan setiap 6 bulan sekali.
dalam pemutahiran data dimaksud pemerintah kabupaten pesisir barat sangat
mendukung karena dengan dilaksankan pemutahiran data secara periodic /berkala
diharapakan data yang dihasilkan akan lebih update sehingga bantuan sosial yang dikucurkan
pemerintah akan lebih tepat sasaran dan lebih berdaya guna dalam rangka
pengentasan kemiskinan khususnya di kabupaten pesisir barat.
Kebijakan penanggulangan kemiskinan merupakan gerakan
bersama tentunya tidak hanya dapat
dilakukan oleh pemerintah saja tetapi juga memerlukan keterlibatan semua pihak selaku pemangku kepentingan, dukungan
dan kerjasama ini perlu di tingkatkan dan digerakan bersama pemerintah, dunia
usaha, perbankkan, lembaga swadaya masyakat (LSM) dan masyarakat. dan kepada semua camat meminta agar memperhatikan
kondisi masyarakat diwilayahnya, dan mempunyai data kemiskinan sehingga setiap
program yang dibuat oleh skpd agar dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak
kecamatan dengan harapan program dimaksud tepat sasaran.(Wirdayuli/Irw/EditorLambarCom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar