Masih
Dikerjakan Puncak Rest Area Sumber Jaya Lonsor.
LAMBAR- Longsor adalah suatu peristiwa perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan tanah, atau material campuran
yang bergerak ke bawah atau keluar lereng karena pengaruh gravitasi. Secara
umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor penahan. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi
material batuan itu sendiri,sedangkan factor penahan adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini
adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam. Tanah longsor
terjadi apabila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari pada gaya penahan.Gaya penahan pada umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah.
Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban
serta berat jenis tanah atau batuan.
Dinding penahan tanah lonsor adalah suatu dinding yang
direncanakan dan dibangun untuk menahan permukaan yang mempunyai perbedaan
tinggi pada masing-masing dinding. Keberadaan dinding penahan tanah pada suatu
saat kadang tidak mampu menanggulangi bencana tanah longsor sepenuhnya.
Meskipun telah direncanakan dengan perhitungan yang sudah sesuai dengan tata
cara perencanaan sebuah dinding penahan tanah yang didasari ilmu ke-teknik
sipil-an, pada kasus tertentu dinding penahan tanah tersebut tidak mampu
menahan pergerakan tanah yang longsor akibat tergerus oleh aliran air yang
tidak terprediksi debitnya. Ini disebabkan karena tidak adanya drainase di
lingkungan tersebut. Sehingga pada saat hujan lebat, maka air menggenangi dan
menggerus tanah di lokasi longsor tersebut. Meskipun pada dinding penahan tanah
sudah dilengkapi dengan suling-suling/pori-pori untuk mengalirkan air, tetapi
debit air yang datang lebih besar akibat tidak adanya drainase.
Drainase atau bahasa kerennya saluran air atau biasanya kita
sebut got/parit. Drainase dirancang untuk mengalirkan air hujan dari daerah
permukaan yang tinggi ke rendah. Jadi seharusnya memang tidak boleh membuang sampah
ke drainase, akibatnya, ya tentunya datang si banjir dan otomatis menyebabkan
longsor. Padahal drainase dibuat untuk menghindari banjir dan longsor dengan
cara menjadi media atau wadah mengalirkan air hujan yang jatuh ke badan jalan
atau permukaan tanah. Perancangan drainase didasarkan besarnya curah hujan pada
daerah tersebut, luas area yang dilayani, dan tata lahan area tersebut. jadi,
sebenarnya ukuran, panjang, dan dimensi drainase tidak dirancang sembarangan
loh. Perlu perhitungan dan analisis yang tinggi.
tingginya Itensitas Hujan yang mengguyur Wilayah Lampung
Barat Akhir-Akhir Ini membuat Lokasi Wisata Puncak Rest Area Sumber Jaya,
Lampung Barat terkena Longsor .Lokasi Wisata yang memanjakan pengunjung untuk
naik ke Puncak Gunung dan terdapat Patung Kerajaan yang ada Di Lampung
Barat (Lambar) yaitu Patung Kerajaan Sekalabrak di Atasnya membuat
pengunjung bisa menikmati keindahan alam dari ketinggian Puncak Gunung
sebagian wilayahnya kini terjadi runtuh dengan Lebar kurang Lebih 20 Meter.Lokasi
wisata yang berada di Pinggir jalan lintas Barat Bukit Kemuning - Liwa
tersebut kini masih dalam proses Renovasi untuk mempercantik destinasi wisata
tersebut dan Beruntung tidak terjadi Korban Jiwa terutama pekerja yang
merenovasi wilayah tersebut.
Saat dikonfirmasi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Lambar ,Maidar,mengatakan bahwa Hal itu runtuh bawah dan tanah tidak
melebar ke jalan sehingga badan Jalan tidak tertutup material Longsor.
Menurutnya Lebar tanah yang runtuh sekitar kurang lebih 20 Meter
tanah dan material longsor lainnya tidak sampai ke Badan Jalan Dan dalam
peristiwa tersebut tidak terjadi korannya jiwa " karena disana masih ada
Pekerja mereka tidak ada yang terkena " Lokasi yang runtuh tidak pada
tengahnya melainkan yang ada di pinggirnya saja sehingga tidak merusak bagian
yang inti yang biasa dikunjungi warga yang berada di pusatnya tidak terkena
runtuh.
Sebuah dinding penahan tanah walaupun telah adanya
suling-suling/pori-pori juga harus dilengkapi dengan terjunan. Hal ini untuk
menyambungkan ke drainase lingkungan dan mengalirkan air. Air tidak
dibiarkan meluap dan mengalir liar menggerus dinding penahan tanah. Kepekaan
warga masyarakat untuk menata drainase di lingkungan tempat tinggalnya
merupakan hal penting dalam mewujudkan kelestarian bangunan infrastruktur yang
telah dirancang oleh lulusan teknik sipil. Perlu adanya kerjasama antara masyarakat
sekitar. Masyarakat juga seharusnya bersikap aktif, memberikan masukan tentang
informasi yang ada di tempatnya, karena tidak menutup kemungkinan konsultan
perencana tidak mengetahui pasti bagaimana kondisi drainase di lingkungan
tersebut, ditambah lagi faktor keterbatasan dana sehingga luapan air akibat
tidak adanya drainase atau tidak berfungsinya drainase mengakibatkan aliran air
yang liar menggerus tanah dan berakibat longsor. Menjaga kelestarian alam
dengan tidak menebang pohon, aktif melakukan reboisasi atau menanam pohon juga
akan membantu tanah tidak mudah tergerus air pada saat curah hujan meningkat.(Wirdayuli/Irw/EditorlambarCom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar