Ramai-Ramai Gotong
Royong Bersihkan Jalan,Parit,Dan Pepohonan.
LAMBAR-Tiga
desa kerja sama dengan Bersama-sama,bergotoroyong membersihkan parit yang sudah
tersumbat oleh sampah dan rumput -rumputan yang dipingir jalan Kegiatan ini
dilaksanakan bersama sama Bergo toroyong dengan dengan warga setempat (26/1) Hadir
dalam acara gotoroyong ,Camat,Peratin,serta Kaling Wilayah binaan kelurahan
Gunung Sugih kecamatan Balikbukit kabupaten lampung barat (Lambar).
Peratin gunung
sugih ,M.Efendi mengataka kepada Editor Lambar,Masyarakat Pekon Gunung Sugih ,Sukarame,Way
Ulu,,Padang,Dalom, kecamatan balik bukit kabupaten lampung barat ,Bersama-sama bergotong
royong bersih-bersih rumput alang-alang yang dipinggir jalan dan diselokan
sering yang airnya mempet dan memotong kayu yang sangat membahayakan di badan
jalan.,Terlihat Antusiasme masyarakat bersama-sama dalam melaksanakan kegiatan
bakti sosial ini,katanya.
Peratin
sukareme Takzim Menambahkan ,Gotong-royong sebagai solidaritas sosial yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat, terutama mereka yang membentuk
komunitas-komunitas, karena dalam komunitas seperti ini akan terlihat dengan
jelas. Gotong-royong terjadi dalam beberapa aktivitas kehidupan, seperti
gotong-royong dalam bentuk kerjabakti, sehingga kegiatan gotong royong ini
dapat berjalan lancer,ucapnya.
Camat
BalikBUkit Junaidi Mengatakan Terima kasih pelaksanan Bekhak seluruh pekon Gunung
Sugih ,Sukarame,Way Ulu,Padang Dalom.kelurahan balikbukit atas pelaksanaan
gotoroyong semoga budaya gotoroyong ini akan menjadi kebiasaan masyarakat untuk
hidup bersih dan sehat juga dilakukan untuk kepentingan bersama Artiny, gotong-royong
dalam bentuk tolong menolong pada saat melakukan pesta pernikahan, atau
khitanan, beberapa hari sebelum pesta akan dilakukan terjadi sumbangan dari
kenalan, tetangga ataupun kerabat datang membantu dalam bentuk bahan makanan,
uang, ataupun tenaga, kemudian bantuan ini harus dikembalikan minimal dengan
nilai yang sama. Bahkan gotong-royong dapat pula terjadi pada saat adanya
musibah ataupun kematian salah seorang warga,kata camat.
Berzawan Peratin
Wy Ulu mengatakan,hal ini tidak dapat disebut kepentingan bersama ataupun
kepentingan pribadi tetapi rasa kemanusiaan yang muncul di antara warga, karena
musibah datangnya tidak diperhitungkan ataupun diketahui, sehingga warga yang
mendapat musibah tersebut memerlukan bantuan dari warga lainnya.dengan adanya Gotong-royong
dapat terjadi di lahan pertanian yang berada di wilayah pedesaan berupa curahan
tenaga pada saat membuka lahan sampai mengerjakan lahan pertanian, dan diakhiri
di saat panen, bantuan dari orang lain seperti ini harus dikembalikan sesuai
dengan tenaga yang orang lain berikan, hal ini terus menerus terjadi yang
akhirnya menjadi ciri masyarakat desa /Pekon.
Begitu juga
Ungkapan peratin Padang dalom Endra Gunawan.,menuturkan terutama yang memiliki
mata pencaharian agraris. Khusus bantuan di lahan pertanian dicontohkan pada
petani lahan kering, terutama pada sistem huma, karena pada sistem pertanian
huma sangat jelas sekali pola gotong-royong yang mereka lakukan yaitu azas
timbal-balik. “ Kita kembali bangkitkan semangat gotong royong yang sudah
mulai menipis, dengan semangat gotong royong kita akan mampu memupuk rasa persatuan
dan tidak membiarkan pihak asing mengacaukan persatuan bangsa kita “
Tutupnya, (Editorlambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar