Ramai-Ramai Gotong Royong Bersihkan Jalan,Parit,Dan Pepohonan. - Editor Lambar | editorlambar.com

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Kamis, 25 Januari 2018

Ramai-Ramai Gotong Royong Bersihkan Jalan,Parit,Dan Pepohonan.

Ramai-Ramai Gotong Royong Bersihkan Jalan,Parit,Dan Pepohonan.

LAMBAR-Tiga desa kerja sama dengan Bersama-sama,bergotoroyong membersihkan parit yang sudah tersumbat oleh sampah dan rumput -rumputan yang dipingir jalan Kegiatan ini dilaksanakan bersama sama Bergo toroyong dengan dengan warga setempat (26/1) Hadir dalam acara gotoroyong ,Camat,Peratin,serta Kaling Wilayah binaan kelurahan Gunung Sugih kecamatan Balikbukit kabupaten lampung barat (Lambar).

Pelakasanaan gotoroyong ini, yang di siselenggarakan oleh Camat,Peratin,kaling juga masyarakat agar rumput-rumput dipinggir jalan dan saluran air parit tetap lancar terhindar dari banjir dan bibit penyakit DBD.
Peratin gunung sugih ,M.Efendi mengataka kepada Editor Lambar,Masyarakat Pekon Gunung Sugih ,Sukarame,Way Ulu,,Padang,Dalom, kecamatan balik bukit kabupaten lampung barat ,Bersama-sama bergotong royong bersih-bersih rumput alang-alang yang dipinggir jalan dan diselokan sering yang airnya mempet dan memotong kayu yang sangat membahayakan di badan jalan.,Terlihat Antusiasme masyarakat bersama-sama dalam melaksanakan kegiatan bakti sosial ini,katanya.

Peratin sukareme Takzim Menambahkan ,Gotong-royong sebagai solidaritas sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, terutama mereka yang membentuk komunitas-komunitas, karena dalam komunitas seperti ini akan terlihat dengan jelas. Gotong-royong terjadi dalam beberapa aktivitas kehidupan, seperti gotong-royong dalam bentuk kerjabakti, sehingga kegiatan gotong royong ini dapat berjalan lancer,ucapnya.

Camat BalikBUkit Junaidi Mengatakan Terima kasih pelaksanan Bekhak seluruh pekon Gunung Sugih ,Sukarame,Way Ulu,Padang Dalom.kelurahan balikbukit atas pelaksanaan gotoroyong semoga budaya gotoroyong ini akan menjadi kebiasaan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat juga dilakukan untuk kepentingan bersama Artiny, gotong-royong dalam bentuk tolong menolong pada saat melakukan pesta pernikahan, atau khitanan, beberapa hari sebelum pesta akan dilakukan terjadi sumbangan dari kenalan, tetangga ataupun kerabat datang membantu dalam bentuk bahan makanan, uang, ataupun tenaga, kemudian bantuan ini harus dikembalikan minimal dengan nilai yang sama. Bahkan gotong-royong dapat pula terjadi pada saat adanya musibah ataupun kematian salah seorang warga,kata camat.

Berzawan Peratin Wy Ulu mengatakan,hal ini tidak dapat disebut kepentingan bersama ataupun kepentingan pribadi tetapi rasa kemanusiaan yang muncul di antara warga, karena musibah datangnya tidak diperhitungkan ataupun diketahui, sehingga warga yang mendapat musibah tersebut memerlukan bantuan dari warga lainnya.dengan adanya Gotong-royong dapat terjadi di lahan pertanian yang berada di wilayah pedesaan berupa curahan tenaga pada saat membuka lahan sampai mengerjakan lahan pertanian, dan diakhiri di saat panen, bantuan dari orang lain seperti ini harus dikembalikan sesuai dengan tenaga yang orang lain berikan, hal ini terus menerus terjadi yang akhirnya menjadi ciri masyarakat desa /Pekon.
Begitu juga Ungkapan peratin Padang dalom Endra Gunawan.,menuturkan terutama yang memiliki mata pencaharian agraris. Khusus bantuan di lahan pertanian dicontohkan pada petani lahan kering, terutama pada sistem huma, karena pada sistem pertanian huma sangat jelas sekali pola gotong-royong yang mereka lakukan yaitu azas timbal-balik. “ Kita kembali bangkitkan semangat gotong royong yang sudah mulai menipis, dengan semangat gotong royong kita akan mampu memupuk rasa persatuan dan tidak membiarkan pihak asing mengacaukan persatuan bangsa kita “ Tutupnya, (Editorlambar)
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad