PMI Lambar Kerjasama Dengan American Red Cross . - Editor Lambar | editorlambar.com

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Kamis, 03 Mei 2018

PMI Lambar Kerjasama Dengan American Red Cross .


LAMBAR- Musibah bencana selalu datang dengan tiba-tiba dan di manapun bisa terjadi, untuk itu harus selalu waspada dan tanggap bencana.

Kabupaten lambar yang wilayahnya memilki pantaipun kerawanan bencana pasti ada, sehingga untuk meminimalisir dan tanggap bencana.

PMI Kabupaten lambar melakukan kerjasama dengan American Red Cross,yakni Program Penanggulangan Resiko Terpadu Berbasis masyrakat (Pertama).
Kerjasama ini guna meningkatkan kapasitas PMI dalam meminimalisir bencana serta menanggulangi pengurangan kematian di dalam bencana.

Mandat utama PMI adalah penangulangan bencana,sedangkan unit tranfusi darah merupakan tugas pemerintah yang ditugaskan ke PMI, sampai saat ini darah diambil dari manusia, agar kebutuhan darah tersedia.

Artinya,rogram ini memang untuk pencegahan di wilayah yang rawan, program berbasis masyarakat agar masyarakat tahu jika banjir harus bagaimana.

Serta memberikan suatu pemahaman pembibitan mangrove dan manfaat yang bisa.

Diambil,masyarakat akan paham kemungkinan yang terjadi dan mitigasi bencana.
Tapi juga ada aspek yang lain yakni untuk peningkatan ekonomi,program ini bebas tekanan dan pihaknya mendapatkan dana hibah dari Amerika sehingga independensinya terjaga.

Pihaknya akan membantu pada masalah kebencanaan untuk wilayah yang luas dan ancaman bencana bisa datang tiba-tiba.

Palang Merah Indonedia (PMI) bekerjasama dengan American Red Cross Kerjasama ini dilakukan dengan mengadakan Siaga Bencana.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi dampak resiko bencana dengan cara menitik beratkan partisipasi masyarakat.

Selama ini masyarakat hanya menunggu dibantu, dengan pelatihan ini setidaknya masyarakat mampu membantu dirinya dahulu sebelum bantuan dari pemerintah datang.

PMI  Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dengan menggandeng American Red Cross meluncurkan program membangun desa tangguh bencana.

Melalui pendekatan Program pengurangan risiko terpadu berbasis masyarakat (Pertama).

PMI terus berupaya menyumbang berkontribusi nyata guna mencapai visi Lambar sebagai Kabupaten Tangguh Bencana.
Program yang merupakan kerjasama antara PMI dan American Red Cross," ujar Sekretaris PMI Lambar, Agus Darma Putra, mendampingi Ketua Adi Utama, Kamis (3/5) malam.

Menurutnya, saat ini program dimaksud sudah memasuki tahapan kegiatan VCA (Vulnerability and Capacity Assessment).

Masih kata sekretaris  PMI lambar,VCA merupakan proses untuk memahami sifat, tingkat dan risiko yang dialami oleh masyarakat, dan menentukan keberadaan juga derajat kerentanan.

Selain itu juga bertujuan mengetahui kapasitas dan sumber daya yang tersedia,serta melakukan analisa alternatif tindakan yang dapat dilakukan.

Untuk mengurangi risiko-risiko yang ada di masyarakat dengan melibatkan peran aktif atau partisipatif masyarakat secara penuh.

Didalam pelaksanaan VCA tersebut, Participatory Rural Appraisal (PRA) merupakan salah satu proses yang juga dilaksanakan sebagai upaya untuk melaksanakan pengkajian keadaan desa secara partisipatif.

Lebih lanjut,Peran masyarakat merupakan sentral dalam kegiatan ini,dimana PMI hanya memfasilitasi masyarakat untuk memahami kondisi dan keadaan lingkungannya sendiri.

Dengan demikian, pelibatan perwakilan tiap-tiap komponen masyarakat menjadi penting di dalam PRA guna memperoleh informasi yang holistik,” ujar ayah dua anak itu.

Agus Menjelaskan secara rinci, program Pertama, adalah program yang dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia bekerjasama dengan Palang Merah Amerika di Wilayah kerja PMI Kabupaten Lampung Barat.

Sebagai salah satu daerah target program di PMI Provinsi Lampung yang mencakup tiga pekon target program, yaitu Pekon Sukamarga dan Tugu Ratu Kecamatan Suoh, dan Pekon Ujung Kecamatan Lumbok Seminung.

Sebagai langkah awal dalam penyusunan rencana kerja program di tiga pekon program, telah dilakukan pengumpulan data ruang melalui kegiatan.

Baseline (KAP) Survey Masyarakat, yang hasil datanya merupakan salah satu sumber dalam melakukan kegiatan PRA/VCA.

Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari Program Pertama untuk mengidentifikasi dan menganalisa kerentanan dan kapasitas yang ada di Pekon Ujung,” Ucapnya.

Dari hasil analisa data serta informasi mengenai ancaman, kerentanan dan kapasitas desa melalui metode partisipatif maupun data dan informasi yang telah tersedia melalui baseline KAP itu nantinya kata dia.

Dan akan digunakan sebagai referensi dalam penyusunan rencana aksi kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana di tingkat desa. (Ir/EditorLambar.Com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad