
LAMBAR-Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus meresmikan
Kabupaten Tangguh Bencana dan pengukuhan Kabupaten Konservasi bertemakan "Untuk
masa depan yang lebih baik serta hamonisasi alam dan budaya", dilaksanakan
di Pekon Sumber Agung Kecamatan Suoh pada hari Selasa (9/10/2018)
Turut hadir Wakil Bupati Drs.H.Mad Hasnurin, Sekretaris
Daerah Lambar Akmal Abd Nasir, S.H, Ketua DPRD Lambar Edi Novial, S.Kom,
unsur Forkopimda, unsur OPD, serta Satgas penanggulangan bencana tingkat
kecamatan dan pekon serta Tim Percepatan Kabupaten Konservasi.

Parosil menyampaikan "Kegiatan ini merupakan wujud dari
visi dan misi daerah untuk mengedepankan kebutuhan Lampung Barat berdasarkan
aspek kearifan lokal yang ada di wilayah Bumi Beguai Jejama.
Dengan
memperhatikan kondisi geografis sebagai daerah rawan bencana khususnya gempa
bumi maka kegiatan ini sebagai langkah antisipasi untuk memperkuat edukasi terkait
dengan langkah penyelesaian dari bencana dari seluruh aspek seperti
pendidikan", tandasnya.
Pemetaan terkait dengan daerah rawan bencana yang tersebar
di seluruh wilayah akan memberikan penyelesaian yang komprehensif dengan
memadukan aspek konservasi alam yang mengelilingi wilayah Lampung Barat.
Pemerintah Daerah mengharapkan kontribusi dari seluruh unsur
seperti TNI dan Polri untuk dapat melakuka langkah nyata dalam penanggulangan
bencana karena penanganagan bencana dibutuhkan edukasi dan pemahaman masyarakat untuk mengingat pentingnya kewaspadaan terhadap bencana.
Kuatnya daerah
terhadapa kewaspaaan bencana menyangkut aspek mental dan sarana dan prasarana
penunjang dalam langkah antisipatif dalam kebutuhan penanganan bencana, sellain
itu pemerintah daerah sangat mengharapkan perhatian pemerintah pusata dalam
bentuk sinergi untuk menbantu perwujudan daerah tangguh bencana sekaligus
kabupaten konservasi.

Kegiatan konservasi menjadi hal yang mendasar, dikarenakan
luas wilayah administratif Lampung Barat tidak bertambah sedangkan
pertumbuhan penduduk semakin meningkat, kebutuhan dan pembangunan semakin
meningkat sehingga memberikan dampak lingkungan.
Program yang akan dilaksnakan
meliputi, program jangka pendek, meningkatkan tutupan lahan/vegetasi, program
jangka menengah, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan konservasi
dan program jangka panjang terciptanya budaya konservasi.
Target keberhasilan
pembangunan kabupaten koservasi yaitu lingkungan/alam lestari dan
masyarakat sejahtera, yang dapat diukur dengan Indek Tutupan Hutan/vegetasi
(ITH) dari 43,21 pada tahun 2018 menjadi 48,55 tahun dan Indek Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH) 60,35 tahun 2018 menjadi 64,12 tahun 2022.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan simulasi penangangan
bencana yang dilakukan oleh satgas penanggulangan bencana tingkat kecamatan dan
pekon serta penandatanganan deklarasi komitmen bersama.
Dukungan Kabupaten
Lampung Barat sebagai Kabupaten Konservasi oleh seluruh OPD dan Kepala Instansi
Vertikal Kabupaten Lampung Barat.

Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB Dr.
Raditya Jati,S.Si,M.Si.mengungkapkan bencana yang terjadi di indonesia
mengalami kenaikan menurut data BNPB menunjukkan indeks resiko bencana Lampung
Barat 214.
Artinya Lampung Barat masuk dalam kategori tinggi, dengan
melaksanakan peningkatan kapasitas tata kelola terkait dengan penanganan
bencana untuk mengurangi korban akibat bencana.
Upaya mengurangi korban jiwa,
resiko sosial budaya dan mengurangi infrastruktur kritis seperti sanitasi,
kesehatan sebagai salah satu resiko bencana serta peningkatan kajian resiko
bencana untuk perencanaan yang komprehensif dengan kesadaran masyarakat
terhadap bencana yang ada di dalamnya, tutupnya. (Editorlambar.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar