
LAMBAR- Saat ini gerakan Literasi mulai ditingkatkan kepada
seluruh lapisan masyarakat karena merupakan hak setiap orang untuk belajar
sepanjang hayat. Dengan meningkatkan kemampuan literasi masing-masing individu
diharapkan dapat memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup baik itu secara
individu, keluarga maupun dalam masyarakat. Secara luas, sifat litersi yang
memiliki “Multiple Effect” dapat membantu pembangunan
berkelanjutan, seperti memberantas kemiskinan, mengurangi angka kematian,
pertumbuhan penduduk, dan lain sebagainya.
literasi secara umum adalah kemampuan individu mengolah dan
memahami informasi saat membaca atau menulis. Literasi lebih dari sekedar
kemampuan baca tulis, oleh karena itu, literasi tidak terlepas dari ketrampilan
bahasa yaitu pengetahuan bahasa tulis dan lisan yang memerlukan
serangkaian kemampuan kognitif, pengetahuan tentang genre dan cultural,meskipun
literasi merupakan sebuah konsep yang memiliki makna kompleks, dinamis, terus
ditafsirkan dan didefinisikan dengan beragam cara dan sudut pandang, namun hakekatnya kemampuan
baca tulis seseorang merupakan dasar utama bagi pengembangan makna literasi
secara lebih luas.

literasi menurut UNESCO adalah seperangkat keterampilan
nyata, khususnya keterampilan kognitif membaca dan menulis, yang terlepas dari
konteks di mana keterampilan itu diperoleh dari siapa serta cara memperolehnya.
Pemahaman orang tentang makna literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian
akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya, dan juga pengalaman.
Hal yang terpenting dari literasi adalah seseorang harus bebas buta aksara atau
melek huruf (Bisa Baca-Tulis) agar mampu memahami semua konsep
fungsionalnya. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila telah
memperoleh kemampuan dasar ketrampilan bahasa yaitu membaca dan menulis. Salah
satu langkah untuk memperoleh kemampuan literasi adalah melalui pendidikan,Pendidikan
dan kemampuan literasi adalah dua hal yang sangat penting dalam hidup kita.
Kemajuan suatu negara secara langsung tergantung pada tingkat melek huruf di
negara tersebut. Oleh karena itulah, orang berpendidikan diharapkan untuk
melakukan tugasnya dengan baik.

Dengan demikian,Ketua Tim Gerakan Literasi Daerah (GLD)
Kabupaten Lampung Barat,Partinia (Ibu Bupati Lambar) dengan tegas meminta semua
pihak untuk bekerja bersama mewujudkan Lampung Barat sebagai Kabupaten
Literasi. Adapun fokus kerja TIM GLD Lambar adalah pembangunan gerakan Literasi
Sekolah, Keluarga dan Masyarakat.,"Ya, soal literasi kita gak main-main
ya. Saya akan pimpin langsung gerakan ini. Untuk itu, saya minta semua pihak
terkait (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, PMD dll) harus serius mengarap
gerakan literasi. TIM GLD akan memantau, mengevaluasi dan melaporkan
perkembangan Gerakan Literasi Lambar disemua tingkatan kepada pak Bupati,"
ujarnya Partinia dalam acara rapat perdana TIM GLD Lambar di Aula RS Bunda,
Rabu (21/11/2018).

Selanjut nya, terkait terbit nya Perbup no 19 tahun 2018
terkait gerakan Literasi Lambar, Ibu Partinia meminta semua pihak segera
mengimplementasikan isi perbup literasi yang disesuaikan dengan tupoksi dan
ruang lingkup nya masing-masing."Semisal, Dinas Pendidikan mengeluarkan
surat edaran terkait mengoptimalkan Gerakan Literasi Sekolah (pembentukan Tim
GLS dan lain-lain). Begitu juga instasi lain nya. Saat ini di Lambar ada banyak
relawan dan komunitas literasi bertumbuhan, ini luar biasa. Mereka itu modal
utama pembangunan literasi di Lambar," tambah nya.
Selanjut nya, untuk menumbuhkan dan menyalurkan minat
literasi Lambar, TIM GLD juga akan melaksanakan berbagai program kerja terkait
pengembangan literasi Lambar dan penyediaan sarana dan prasarana Literas.
Diantaranya pelatihan menulis, pendampingan pekon literasi dan lain-lain.(Ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar