
LAMBAR-
Pembangunan infrastruktur yang menjadi program pemerintahan Pusat ,jangan hanya
dimaknai sebagai pembangunan fisik dan ekonomi semata. Pembangunan
infrastruktur fisik tersebut adalah bagian penting dari pembangunan
infrastruktur budaya.
Pembangunan infrastruktur fisik adalah bagian penting dari
pembangunan infrastruktur budaya. Yaitu infrastruktur yang akan semakin
mempersatukan suku di bumi Nusantara ini, yang memajukan kebudayaan dan
kesenian di masyarakat, yang akan semakin meningkatkan rasa keadilan bagi seluruh
rakyat.
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu langkah
strategis yang dipersiapkan untuk menghadapi dunia yang berubah dengan sangat
cepat,perubahan cepat yang mana dibutuhkan elan atau semangat juang untuk
mendobrak dinding-dinding yang menghambat perkembangan.

Serta merombak pola
pikir lama untuk melahirkan pemikiran-pemikiran dan karya-karya baru agar dapat
beradaptasi dengan perubahan.
Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lampung Barat menggelar
Ekspose penyusunan Detail Engineering Design (DED) rencana pembangunan Gedung
Budaya dan Pembangunan Gerbang Pemda serta Landscape dua jalur pada hari Selasa
(23/10/2018) di Aula Hotel Permata.
Pada
kegiatan Ekspose DED Parosil mengatakan" melalui kegiatan ini diharapkan
mendapatkan informasi terkait hal yang diperlukan, menerima masukan dari
masyarakat dan mengajak masyarakat untuk mendukung pembangunan tersebut agar
terlaksana dengan baik dan sesuai harapan, maksud kegiatan ini untuk memaparkan
kepada masyarakat agar mengetahui rencana pembangunan Gedung Budaya, Gerbang
Pemda, dan Landscape yang akan dibangun
pada tahun 2019".
Selanjutnya, Lampung Barat memiliki banyak kekayaan budaya
yang akan diterapkan pada konsep Gerbang Pemda yang terdiri dari culuk langik/atap
limas,siger, ornamen Lamban Gedung, lambang empat paksi kebuayan, logo Lampung Barat, kopi, kain celugam.
Gambaran Bukit barisan, kain tapis dan gambaran gunung pesagi dan untuk Gedung
Budaya dibuat dengan gabungan unsur tradisional Lampung Barat empat Paksi yaitu
Belunguh, Pernong, Bejalan di Way dan Nyerupa,
terakhir untuk Landscape dilengkapai dengan Ampliter dengan 1000 kursi penonton
yang filosofinya melingkar di ibaratkan Danau Ranau serta terdapat taman,
jelasnya.
Dalam
kegiatan ini hadir Kepala Dinas PUPR Ir. Ansari, OPD, camat, Tokoh adat Kepaksian Buay
Nyerupa, Pernong, Belunguh, Bejalan
Diway, serta tokoh masyarakat di
lingkungan Kelurahan Way Mengaku. (Editorlambar.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar