
LAMBAR- Kemitraan dan kolaborasi yang dilakukan BNPB bersama
dengan berbagai pihak dalam penanggulangan bencana telah menghasilkan berbagai
produk dan menghasilkan penilaian bahwa kabupaten lampung Barat (Lambar), telah
maju,dan telah berperan aktif dalam memberitakan informasi kebencanaan .
Kita semua bekerja untuk rakyat. Rakyat harus merasakan
manfaatnya, BNPB dan BPBD selalu bekerja tuntas. Jangan pernah lelah menjadikan
bangsa kita tangguh menghadapi bencana ,artinya pemerintah kabupaten lampung
barat ,memberikan pencerahan kepada seluruh relawan dan stakeholder untuk mampu
menanggulangi bencana.
Dengan demikian Pemkab Lampung Barat, menerima penghargaan dari
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, dalam kategori sebagai kabupaten
yang menginisiasi program Kabupaten Tangguh Bencana. Pada acara peringatan bulan
pengurangan resiko bencana nasional 2018.

Di Astaka, Jl.Willem Iskandar, Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), yang dilaksanakan
21-25 November 2018. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Lambar
Drs. Mad Hasnurin, dan diserahkan langsung
oleh Sekretaris Utama BNPB RI Ir. Dody Ruswandi, MSC.
Wabup juga mengungkapkan, bulan Oktober lalu Pemkab Lambar mengukuhkan
diri sebagai kabupaten tangguh bencana, dan itu mendapatkan apresiasi dari BNPB
RI. ”Satu dari tiga program kami bersama bapak bupati Lambar Hi. Parosil Mabsus yakni menjadikan Lampung Barat sebagai kabupaten
tangguh bencana, dan telah dikukuhkan bulan lalu, dan ternyata itu mendapatkan apresiasi
dari BNPB dan hari ini Lambar menerima penghargaan
dari BNPB RI,” ungkapnya.
Sementara itu,Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar Maidar, S.H, M.Si.,yang turut
mendampingi bersama Kabid Kesiap-siagaan dan Penanggulangan Bencana Andy Cahyadi,
S.H, M.A., menambahkan, peringatan Bulan PRB merupakan kegiatan rutin tahunan yang
selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menangah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019.
Kegiatan tersebut bertujuan
untuk mengurangi indeks risiko bencana sedang hingga tinggi pada kabupaten/kota
di Indonesia."Dengan kegiatan ini BNPB RI mengharapkan ada pemahaman yang
sama pada konsep PRB tersebut," kata dia.
PRB juga selaras dengan aktivitas global yang dimotori Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) melalui badannya, United Nations International Strategy for
Disaster Reductions (UNISDR) yang telah menetapkan 13 Oktober sebagai hari peringatan
Pengurangan Risiko Bencana Internasional.
Tema yang diangkat pada kegiatan peringatan bulan PRB ke-6 ini
adalah “Aksi Solidaritas Untuk (NTB) dan (Sulteng) Melalui Kemitraan Pemerintah,
Masyarakat Dan Lembaga Usaha.” ( Editorlambar.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar