
LAMBAR- Berkali-kali upaya tambal sulam yang dilakukan
oleh pihak pemborong tempatnya dijalan kawasan Hamkatir REG 48 dikecamatan
sukau kabupaten lamba.
Namun kondisi jalan saat ini sudah banyak yang hancur dan
berlobang ,belum setahun sudah hancur.
Dari pantauan wartawan Editor (6/5/2018) jalan yang terlihat
masih baru dilakukan perawatan dengan sistem Tambal Sulam itu.

Dengan jelas
terlihat berantakan dan hancur,bahkan disertai kerikil pun terlihat terserak
akibat proyek diduga asal jadi dan terkesan tertutup pada masyarakat.
Kita sudah melihat indikasi permainan oknum disini sejak
lama,mestinya sistem Tambal Sulam seperti ini tidak relevan lagi untuk
jalan jalur provinsi.
Yang Notabene sering dilalui oleh kendaraan berat
dan bermuatan puluhan ton, itu sama saja mengahmburkan uang negara tanpa hasil
yang sesuai.

Sebaiknya pemerintah provinsi lampung, khususnya dinas
terkait jika ingin memberikan pelayanan yang baik dibidang infrastruktur.
Kepada
masyarakat kabupaten lambar,sistemTambal Sulam harus diganti dengan sistem
rigit.
Tambal Sulam sudah tidak tepat lagi, itu hanya memboroskan
anggaran tetapi tidak bisa maksimal.
Biarlah rigit dan mahal tetapi awet hingga belasan tahun dan
masyarakat pun puas dan selayaknya jangan lagi dilakukan dengan sistem preservasi
kata Yadi.

Anggaran yang besar yang diberikan oleh Negara untuk
pemerintah daerah seharusnya dapat dipergunakan untuk memberikan rasa kepuasan
kepada masyarakat.
Namun harapan itu sering kali justru berbanding terbalik,
mana kala oknum-oknum pejabat terkait masih kerap bermain mata dengan para
perusahaan Nakal.
Yang hanya mencari keuntungan semata apalagi sering
mendapatkan laporan warga yang jatuh karena kondisi jalan yang berlubang.
Lebih
tepatnya di daerah turunan Hamkatir pas tikungan yang dipenuhi bongkahan
kerikil.

TentunyaYadi,berharap agar pemerintah dapat meninjau
langsung daerahnya,sekiranya ada bantuan dari pemerintah agar jalan yang selalu
dikeluhkan warga dapat teratasi.
Jalan propinsi Penghubung lambar ke Oku selatan (Sum-Sel) Kondisi jalan di beberapa titik,banyak
yang hancur dan berlubang, akibatnya pengguna jalan mengeluh.

Belum lama kondisi
jalan propinsi ditambal sulam hancur dan berlubang,sehingga jika tidak hati
hati rawan kecelakaan ujar Edian pengemudi Truk kepada Koran Editor,Minggu (6/5/2018).
Apalagi jika musim hujan, lubang tidak akan terlihat karena dipenuhi air hujan,dan sudah ada yang kecelakaan di daerah ini,ujarnya.
Kemudian yang hancur juga terdapat di sekitar dibeberapa titik,"Kendaraan sering masuk bengkel, akibat aspal yang hancur, kita berharap agar ada perbaikan dari pemerintah," harapnya.
Padli warga kecamatan sukau,mengatakan kondisi jalan propinsi ini sudah lama hancur aspalnya,walaupun baru seumur jangung tambal sulamnya.
Dijelaskannya kondisi paling parah berada didekat jambatan yang dulunya sempat
putus,tidak jauh dari kantor kecamatan sukau,aspal sudah hancur dan berlubang
di tengah jalan cukup dalam. Apalagi jika musim hujan, lubang tidak akan terlihat karena dipenuhi air hujan,dan sudah ada yang kecelakaan di daerah ini,ujarnya.
Kemudian yang hancur juga terdapat di sekitar dibeberapa titik,"Kendaraan sering masuk bengkel, akibat aspal yang hancur, kita berharap agar ada perbaikan dari pemerintah," harapnya.
Padli warga kecamatan sukau,mengatakan kondisi jalan propinsi ini sudah lama hancur aspalnya,walaupun baru seumur jangung tambal sulamnya.

Bahkan ketika kendaraan berpapasan harus hati -hati jika
tidak ingin kendaraan masuk lubang.
Sebetulnya kita heran puluhan tahun belum ada peningkatan
jalan ini, jikapun ada hanya tambal sulam.
Ya tentu tahannya pun hanya
sebentar, namun saya yakin aspal akan bertahan jika dibongkar total baru
diaspal," harapnya. (Ir/EditorLambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar