Nah Mantap Partinia Mabsus Cek Keseriusan Gerakan Literasi Sekolah Di Lambar - Editor Lambar | editorlambar.com

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Senin, 03 Desember 2018

Nah Mantap Partinia Mabsus Cek Keseriusan Gerakan Literasi Sekolah Di Lambar


ls+1
Nah Mantap Partinia Mabsus Cek Keseriusan Gerakan Literasi Sekolah Di Lambar.

LAMBAR- Pada dasarnya, literasi bukanlah suatu istilah baru, hanya saja bagi sebagian orang, kata tersebut adalah kata-kata asing yang belum diketahui maknanya. Sebenarnya ini bukan suatu hal yang mengherankan juga, mengingat kata tersebut memang memiliki makna yang komplek dan dinamis, sementara masih banyak orang pula yang terus mendefinisikannya dengan berbagai cara serta sudut pandang. Berdasarkan hasil telaah dari berbagai referensi dan sudut pandang, kita bisa memaknai bahwa literasi,adalahseperangkat kemampuan dan keterampilan  individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari beberapa pengertian tersebut, kita kemudian tahu bahwa yang namanya literasi itu tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Kita bisa disebut sebagai orang yang memiliki kemampuan literasi bila kita sudah mendapatkan kemampuan dasar dalam berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca serta menulis, sehingga dengan demikian kita juga tahu bahwa kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan tulis adalah pintu pengembangan makna literasi selanjutnya. Sekarang ini, istilah literasi sudah mulai digunakan dalam skala yang lebih luas tetapi tetap merujuk pada kemampuan atau kompetensi dasar literasi yakni kemampuan membaca serta menulis. Intinya, hal yang paling penting dari istilah literasi adalah bebas buta aksara supaya bisa memahami semua konsep secara fungsional, sedangkan cara untuk mendapatkan kemampuan literasi ini adalah dengan melalui pendidikan. 

Jika dilihat dari pengertian yang sudah disebutkan sebelumnya, memang literasi hanya tampak berkaitan dengan kegiatan membaca dan menulis saja. Namun sekarang sudah berbeda, karena literasi juga mencakup pengetahuan seseorang berkomunikasi di dalam masyarakat, sehingga tidak heran bila kemudian gerakan literasi mulai digalakkan,literasi ini begitu penting di dalam kehidupan manusia apalagi manusia-manusia yang hidup di zaman yang diwarnai kecanggihan teknologi saat ini. Literasi ini sangat diperlukan dalam segala lini kehidupan manusia karena kemampuan literasi ini bisa menjadi kunci manusia untuk berproses menjadi manusia yang lebih berpengetahuan dan berperadaban. 

Salah satu cara yang bisa ditempuh meningkatkan kemampuan literasi ini adalah dengan banyak membaca buku. Hanya saja yang sangat disayangkan adalah membaca tampaknya bukanlah budaya masyarakat Indonesia, mengingat masih banyak daerah di Indonesia yang minat bacanya rendah, dan alhasil kemampuan literasinya juga rendah. Setidaknya, ada berbagai hal yang menyebabkan kemampuan literasi terutama pada siswa siswi sekolah menjadi rendah, Antara Lain,Guru Memiliki Minat Baca Yang Rendah,Buku-Buku Yang Bisa Menarik Minat Baca Siswa Cukup Sulit Untuk Diakses,Kondisi Perpustakaan Yang Kadangkala Kurang Memadai,Minimnya Buku Bacaan Yang Tersedia,Kemampuan Guru Di Dalam Menerapkan Pembelajaran Yang Berbasis Literasi Masih Rendah
Gerakan literasi sekarang ini menjadi gerakan yang terus disosialisasikan pada setiap lapisan masyarakat. Kegiatan literasi merupakan suatu bentuk hak dari setiap orang untuk belajar di sepanjang hidupnya, dimana harapannya adalah dengan kemampuan literasi yang meningkat,kualitas hidup masyarakat juga bisa meningkat juga. Multiple Effect yang dimilikinya juga dianggap bisa membantu pembangunan yang berkelanjutan seperti pemberantasan kemiskinan, pertumbuhan penduduk, pengurangan angka kematian dan lain-lain.

Dengan demikian,Ketua Tim Gerakan Literasi Daerah Partinia Mabsus melakukan monitoring Gerakan Literasi di SMP N 1 Gedung surian, pada hari Senin (3/12/18). Hal ini dilakukan guna meninjau langsung perkembangan Gerakan Literasi Sekolah di Lambar. Kedepan, diri nya akan terus berkeliling ke sekolah-sekolah di semua kecamatan di Lambar."dengan Peraturan Bupati (Perbup) No 19 tahun 2018 bukti dari keseriusan Pemerintah kabupaten Lambar. Harapan saya, literasi Lambar (Lampung Barat) melahirkan generasi baru yang cerdas, inovatif, mandiri, berwawasan luas dan lainnya. Dan GLS menjadi tulang punggung terwujud nya Lambar sebagai Kabupaten Literasi," ujar Ibu tiga anak yang akrab disapa Makcik ini.

Partinia Mabsus menambahkan, gerakan literasi menjadi sarana advokasi dan edukasi untuk meningkatnya kemampuan sumber daya manusia Lampung Barat, dan Hal tersebut berkorelasi terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat. Rakyat yang cerdas, inovatif, berpengetahuan menjadi basis material mewujudkan cita-cita tersebut"Kita serius soal Literasi Gak Main-main. Semua sekolah harus ada pojok baca. Dan siswa juga harus mengerti dan menceritakan kembali buku yang sudah di bacanya. Mading juga harus diaktifkan kembali. Kedepan kita akan buat tabungan buku di tiap sekolahan untuk para siswa dan pihak terkait yang ingin berdonasi,"Tutupny (Ir)

Post Top Ad