
Nah
Mantap Partinia Mabsus Cek Keseriusan Gerakan Literasi Sekolah Di Lambar.
LAMBAR- Pada dasarnya, literasi bukanlah suatu istilah baru,
hanya saja bagi sebagian orang, kata tersebut adalah kata-kata asing yang belum
diketahui maknanya. Sebenarnya ini bukan suatu hal yang mengherankan juga,
mengingat kata tersebut memang memiliki makna yang komplek dan dinamis,
sementara masih banyak orang pula yang terus mendefinisikannya dengan berbagai
cara serta sudut pandang. Berdasarkan hasil telaah dari berbagai referensi dan
sudut pandang, kita bisa memaknai bahwa literasi,adalahseperangkat
kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara,
menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Dari beberapa
pengertian tersebut, kita kemudian tahu bahwa yang namanya literasi itu tidak
bisa dilepaskan dari bahasa. Kita bisa disebut sebagai orang yang memiliki kemampuan literasi bila kita sudah mendapatkan kemampuan dasar dalam berbahasa
yakni menyimak, berbicara, membaca serta menulis, sehingga dengan demikian kita
juga tahu bahwa kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan tulis adalah pintu
pengembangan makna literasi selanjutnya. Sekarang ini, istilah literasi sudah
mulai digunakan dalam skala yang lebih luas tetapi tetap merujuk pada kemampuan
atau kompetensi dasar literasi yakni kemampuan membaca serta menulis. Intinya,
hal yang paling penting dari istilah literasi adalah bebas buta aksara supaya
bisa memahami semua konsep secara fungsional, sedangkan cara untuk mendapatkan
kemampuan literasi ini adalah dengan melalui pendidikan.
Jika dilihat dari pengertian yang sudah disebutkan
sebelumnya, memang literasi hanya tampak berkaitan dengan kegiatan membaca dan
menulis saja. Namun sekarang sudah berbeda, karena literasi juga mencakup
pengetahuan seseorang berkomunikasi di dalam masyarakat, sehingga tidak heran
bila kemudian gerakan literasi mulai digalakkan,literasi ini begitu
penting di dalam kehidupan manusia apalagi manusia-manusia yang hidup di zaman
yang diwarnai kecanggihan teknologi saat ini. Literasi ini sangat diperlukan dalam
segala lini kehidupan manusia karena kemampuan literasi ini bisa menjadi kunci
manusia untuk berproses menjadi manusia yang lebih berpengetahuan dan
berperadaban.
Salah satu cara yang bisa ditempuh meningkatkan kemampuan
literasi ini adalah dengan banyak membaca buku. Hanya saja yang sangat
disayangkan adalah membaca tampaknya bukanlah budaya masyarakat Indonesia,
mengingat masih banyak daerah di Indonesia yang minat bacanya rendah, dan
alhasil kemampuan literasinya juga rendah. Setidaknya, ada berbagai hal yang
menyebabkan kemampuan literasi terutama pada siswa siswi sekolah menjadi rendah,
Antara Lain,Guru Memiliki Minat Baca Yang Rendah,Buku-Buku Yang Bisa Menarik
Minat Baca Siswa Cukup Sulit Untuk Diakses,Kondisi Perpustakaan Yang Kadangkala
Kurang Memadai,Minimnya Buku Bacaan Yang Tersedia,Kemampuan Guru Di Dalam
Menerapkan Pembelajaran Yang Berbasis Literasi Masih Rendah
Gerakan literasi sekarang ini menjadi gerakan
yang terus disosialisasikan pada setiap lapisan masyarakat. Kegiatan
literasi merupakan suatu bentuk hak dari setiap orang untuk belajar di
sepanjang hidupnya, dimana harapannya adalah dengan kemampuan literasi yang
meningkat,kualitas hidup masyarakat juga bisa meningkat juga. Multiple
Effect yang dimilikinya juga dianggap bisa membantu pembangunan yang
berkelanjutan seperti pemberantasan kemiskinan, pertumbuhan penduduk,
pengurangan angka kematian dan lain-lain.
Dengan demikian,Ketua Tim Gerakan Literasi Daerah Partinia
Mabsus melakukan monitoring Gerakan Literasi di SMP N 1 Gedung surian, pada
hari Senin (3/12/18). Hal ini dilakukan guna meninjau langsung perkembangan
Gerakan Literasi Sekolah di Lambar. Kedepan, diri nya akan terus berkeliling ke
sekolah-sekolah di semua kecamatan di Lambar."dengan Peraturan Bupati
(Perbup) No 19 tahun 2018 bukti dari keseriusan Pemerintah kabupaten Lambar.
Harapan saya, literasi Lambar (Lampung Barat) melahirkan generasi baru yang
cerdas, inovatif, mandiri, berwawasan luas dan lainnya. Dan GLS menjadi tulang
punggung terwujud nya Lambar sebagai Kabupaten Literasi," ujar Ibu tiga
anak yang akrab disapa Makcik ini.
Partinia Mabsus menambahkan, gerakan literasi menjadi sarana
advokasi dan edukasi untuk meningkatnya kemampuan sumber daya manusia Lampung
Barat, dan Hal tersebut berkorelasi terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat.
Rakyat yang cerdas, inovatif, berpengetahuan menjadi basis material mewujudkan
cita-cita tersebut"Kita serius soal Literasi Gak Main-main. Semua sekolah
harus ada pojok baca. Dan siswa juga harus mengerti dan menceritakan kembali
buku yang sudah di bacanya. Mading juga harus diaktifkan kembali. Kedepan kita
akan buat tabungan buku di tiap sekolahan untuk para siswa dan pihak terkait
yang ingin berdonasi,"Tutupny (Ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar